Menelusuri sepanjang pesisir selatan Jawa, kita dihadapkan dengan jenis pantai yang berbeda setiap wilayah. Berada di tepian Samudera Hindia, berbagai pantai indah terdapat disepanjang pantai selatan Jawa. Namun, disebalik keelokan pantainya bahaya bencana gempa dan tsunami selalui saja mengintai.
Selatan Jawa Timur; Pantai Berbatu dan Berpasir
Pesisir selatan Jawa Timur didominasi oleh pantai berbatu curam dan bertebing yang diselingi pantai-pantai berpasir. Karakter pantai yang beragam tersebut seolah menunjukan kekokohan pesisir selatan jawa dari hempasan gelombang yang kuat dari Samudera Hindia.
Pantai berbatu umumnya memiliki dinding berbatu terjal dan langsung berhadapan dengan laut. Jenis pantai ini sangat dipengaruhi oleh hantaman gelombang, namun tidak mudah tergerus erosi. Pengikisan oleh air laut akan hanya terjadi akibat proses pelapukan batuan akibat proses yang lama.
Jenis pantai berbatu dengan cekungan berpasir banyak terdapat sepanjang pantai selatan Jawa Timur hingga Jogjakarta. Malang selatan salah satunya, terdapat puluhan pantai di berbatu dengan hamparan pasir ditempat ini. Kawasan Malang selatan termasuk dalam perbukitan selatan jawa yang terbentuk dari endapan gunung api tua yang telah mati. Hasil riset FMIPA Univiersitas Brawijaya Malang dan MalangTimes tahun 2019 menunjukan bahwa kawasan ini adalah gunung dibawah laut. Buktinya banyak ditemukan batu karang dan batu vulkanik yang saling berdampingan.
Sepanjang Malang selatan pantai-pantai berbatu dan berpasir berjajaran seperti menunjukan keindahannya. Seperti Balekambang yang terdapat Pura Armada Jati di pulau kecil Isamoya. Terdapat juga Pantai Goa Cina, Wedi Klopa dan Pantai Cantik yang baru dibuka untuk umum yakni Pantai Teluk Asmara.
Selatan Jawa Tengah dan Jogjakarta; Pantai Berpasir dan Berlumpur
Pantai berpasir hitam terdapat juga di Parantritis hingga Pantai Depok, Jogjakarta. Material pembentuk berasal dari erosi pada lereng Gunung Merapi yang terbawa melalui Sungai Opah. Sebagian material tersebut terhambat dan terakumulasi pada dasar laut sehingga membentuk gundukan pasir.
Sedangkan, pantai berlumpur ditemukan di Segara Anakan yang berada di perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Segara Anakan adalah laguna yang terbentuk dari pertemuan 3 sungai besar yang bermuara di selatan Jawa, yakni Citanduy, Ciberum dan Cikonde. Laguna sendiri merupakan wilayah yang seluruhnya dikelilingi daratan dengan hanya menyisakan sedikit celah yang berhubungan dengan laut.
Segara Anakan didominasi vegetasi bakau yang berperan sebagai pelindung pantai berlumpur, dimana energi gelombang dapat terserap oleh hutan bakau dan lumpur. Namun jenis pantai ini relatif mudah berubah bentuk, mengalami deformasi dan tergerus erosi karena material penyusun yang sangat kecil dan halus.
Saat ini kondisi hutan bakau Segara Anakan dalam kondisi kritis. Luas hutan bakau terus berkurang secara tajam. Menurut data Badan Pengelola Kawasan Segara Anakan bahwa antara tahun 1974 hingga 2003 tutupan hutan bakau telah berkurang hingga 50 persen. Luasan hutan Segara Anakan juga merosot, pada tahun 1974 luas hutan bakau mencapai 4.038 hektar, namun pada tahun 2005 tersisa hanya 600 hektar.
Kerusakan hutan bakau tersebut turut mengancam kelestarian sumberdaya ikan dan pendapatan nelayan yang mengandalkan hidup menangkap ikan di Segara Anakan. Karena hutan bakau merupakan habitat berbagai jenis ikan ekonomis penting di perairan ini.
Selatan Jawa Barat dan Banten; Pantai Landai Berbasir
Pantai selatan Jawa barat dan Banten, terdapat beberapa hamparan pantai pasir yang luas, terbentuk dari proses di laut akibat erosi, gelombang, pengendapan sedimen dan material organik. Material tersebut terbawa dari aliran sungai dari daratan yang berada di belakang pantai tersebut. Selain itu material juga berasal dari berbagai biota laut yang kemudian mengendap di pantai tersebut.
Material sedimen dasarnya yang berupa pasir halus atau kasar cenderung mudah terbawa oleh arus, sehingga menjadi transport sediment ke arah pantai maupun kearah perairan laut lepas. Permasalahan pendangkalan kerap terjadi di pelabuhan-pelabuhah yang berada di wilayah ini.
Pada bagian barat pantai selatan Jawa terdapat pantai Malimping, merupakan pantai organik yang terbentuk dari materi biota laut seperti terumbu karang. Gelombang laut yang terjadi tergolong kecil dengan ciri puggung gelombang pecah berwarna putih. Pantai berbentuk dataran pantai yang relatif luas, pasir keputihan dan diselang selimng bongkahan organisme laut yang sudah membatu.
Bencana Tsunami Selalu Mengintip
Meskipun banyak terdapat pantai-pantau indah, selatan Jawa sebenarnya rentan terjadi bencana gempa yang menyebabkan terjadinya tsunami. Kondisi geologi barat Indonesia yang dipengaruhi oleh interaksi lempeng Hindia-Australia dengan Lempeng Erusia menjadi penyebabnya. Pada selatan Jawa akan sering terjadi deformasi dan menjadi pusat-pusat gempa dangkal. Bila hal ini terjadi dan pergerakan didominasi oleh gerakan vertikal akan menciptakan gelombang tsunami.
Bentuk morfologi pantai juga sangat berpengaruh terhadap dampak kerusakan yang akan ditimbulkan oleh gelombang tsunami. Bentuk pantai berteluk di pantai selatan Jawa Timur dan Jawa Tengah umumnya memiliki kecenderungan untuk diwaspadai. Pantai berteluk akan mengakumulasi energi tsunami dan mengalami kerusakan yang lebih besar dibanding pantai dengan garis lurus.
Kemiringan pantai landai seperti di selatan Jawa Barat dan Banten juga lebih berbahaya bila dibanding dengan pantai terjal yang memiliki kemiringan curam. Pantai terjal dengan dinding pantai yang tinggi juga dapat menghalangin sapuan tsunami untuk masuk kedaratan.
Salah satu pantai yang relatif aman adalah pantai Parangkritis yang memiliki gumukan pasir. Letak pemukinkan dibelakang gumukan pasir menjadi pelindung terhadapan hanaman gelombang tsunami. Selain itu, kawasan Segara Anakan Cilacap jika dipelihara dengan baik akan menjadi pelindung alam yang efektif untuk meredam gelombang tsunami.
[…] Pesona Pantai Selatan Jawa […]
[…] Restorasi terhadap ekosistem utama pesisir. Pemulihan ekosistem terumbu karang, mangrove, padang lamun dan hutan pantai bertujuan untuk menjamin ketersedian stok ikan di perairan. […]
[…] sekitar 1,5 jam dari Kuta, kita menemukan pantai berbatu di Tanah Lot Bali. Pantai ini terbentuk dari batu yang tidak mudah tergerus erosi akibat serangan […]
Comments are closed.