Sebelum tahun 2000-an, kontribusi perikanan di Moroko sangatlah kecil. Pemasukan negara dari perikanan sangat bergantung “fee” lisensi dari kapal-kapal perikanan Spanyol berbendera Moroko yang menangkap ikan di perairan pantai Moroko ataupun dilaut lepas. Jika pun ada kapal perikanan asli Moroko, mereka tidak dapat mendaratkan di banyak pelabuhan di Moroko, tidak ada pilihan bagi selain mendaratkan di Kepulauan Las Pamas Spanyol. Selanjutnya hasil tangkapan kapal-kapal tersebut masuk ke pasar Eropa, sehingga tidak memberikan nilai tambah bagi ekonomi Moroko.

Tidak heran kontribusi perikanan di negara ini tidak memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Padahal negara ini berbatasan dengan Laut Mediterania dan Samudera Atlantik yang sejak ribuan tahun yang lalu terkenal dengan sumberdaya ikan Atlantic Bluefin Tuna, tongkol (bonito) dan sardine. Tahun 2020 yang lalu kontribusi Gross Domestic Product (GDP) dari sektor perikanan kurang dari 1 % dan hanya berkontribusi 9,2 % untuk sektor pertanian secara keseluruhan.

Minimnya kontribusi perikanan dalam pertumbuhan ekonomi Moroko yang mendorong Sultan Muhammad VI untuk membenahi sektor ini. Salah satunya mengoptimalkan posisi strategis Tangier yang berdekatan dengan Spanyol Selatan. Kota ini dirancang menjadi pintu masuk barang yang masuk ke Eropa dari Afrika.

Pada tahun 2010 Sultan Muhammad VI meluncurkan proyek ambisius Tajana Marina Bay, sebuah proyek integrasi pelabuhan marina, pelabuhan perikanan, dan pusat bisnis di pesisir Kota Tangier. Revitalisasi pelabuhan perikanan dikerjakan bersamaan pengembangan marina dengan nilai total investasi MAD 6.2 juta. Tujuannya adalah menjadikan Tangier sebagai tujuan utama kunjungan kapal pesiar dan turis, sekaligus memperbaiki kehidupan nelayan dan moderenisasi sarana dan prasarana usaha perikanan di Moroko.

Tanja Marina Project

Proyek Tanja Marina Bay menyediakan tempat sandar bagi 1.400 kapal katamaran (yacht) dengan panjang 7 - 90 meter. Tempat ini juga dilengkapi dengan docking untuk kapal berbobot hingga 450 ton dan bengkel kapal katamaran hingga 41 meter. Disamping juga dilengkapi fasilitas pelatihan dan sekolah kepelautan/navigasi untuk mempersiapkan anak anak muda Moroko bekerja di sektor maritim.

Proyek  senilai 650 MAD atau setara 7 miliar Euro atau dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) nya Moroko. Proyek telah merubah wajah Kota Tangier yang mulanya kumuh, macet dan tata letak bangunan yang sembraut menjadi kota yang tertatapi rapi dan indah di Afrika Utara. Melalui proyek ini juga menjadikan Tangier sebagai city port pertama di Moroko yang ramah bagi turis, pebinis, serta akses yang luas bagi masyarakat lokal untuk ke pantai.

Untuk menunjang pariwisata dan bisnis kawasan ini dilengkapi juga, pelabuhan dan industri perikanan, hotel, pertokoan, restoran, cafe dan stasiun pengisian BBM. Semuanya bertujuan untuk menarik turis dan investor utamanya dari Eropa yang secara geografis sangat dekat dengan Moroko.

Pemandangan Tanjina Marina Project dari Kota Tua Medina, Tangier

Pelabuhan Perikanan Tangier

Berdiri diatas Bab Al Bahr (Gate to Sea) menghadap Selat Gibraltar terhampar New Tangier Fishing Port, pelabuhan perikanan yang telah direvitalisasi. Melalui pembangunan kembali pelabuhan perikanan ini, diharapkan dapat mempercepat menjadikan Moroko sebagai eksportir utama perikanan di Afrika. Peluang tersebut terbuka luas, selain posisi Tangier yang berdekatan dengan Spanyol sehingga menjadi akses terdekat eksport perikanan ke Eropa. Hasil tangkapan ikan dari Samudera Atlantik dan Laut Mediterania lebih cepat diolah dengan mutu yang tetap terjaga melalui penyediaan fasilitas modern di pelabuhan perikanan.

Revitalisasi pelabuhan perikanan selesai pada tahun 2018 yang lalu dengan pembangunan mencapai 1,189 juta MAD untuk pembangunan pabrik es, cold storage, docking, pasar ikan higienis. Kawasan pelabuan dipeluas dari sebelumnya sehingga pemilik kapal, industri pengolahan dan pedangang dapat berkerja lebih nyaman. Melalui proyek Tanja Marina Bay, akses jalan menunju pelabuhan diperlebar dan ditata ulang sehingga mencegah terjadi kemacetan yang membuat biaya logisitik menjadi mahal.

Fasilitas pokok pelabuhan juga dibenahi, terdapat 1.167 meter breakwater, total panjang dermaga 2.357 m, 11 ha kolam pelabuhan dan 12 ha lahan didaratan. Terdapat juga pasar ikan higienies seluas 5.000 m2 yang dilengkapi juga area pemasaran yang berpendingin, coldstorage dan kantor pengelolah. Penyediaan sarana dan prasarana tersebut untuk mempercepat proses bongkar dan menjaga mutu ikan yang didaratkan.

Pelabuhan Perikanan Tangier. Salah satu pelabuhan perikanan modern di Moroko dengan fasilitas lengkap, seperti Tempat Pemasaran Ikan dengan Sistem Digital, Bagunan Sterelisasi Kerajang dan Dermada Serta Docking Area

Pemerintah Moroko juga menetapkan standar ukuran keranjang untuk setiap ikan yang didistribusikan ke unit pengolahan dan pasar tradisional. Higienis keranjang serius diperhatikan, setiap keranjang yang kembali ke Pelabuhan Perikanan Tangier di sterilisasi dengan mesin dengan kapasitas 500 keranjang per jam. Untuk menjaga mutu hasil tangkapan, pelabuhan perikanan Tangier menyediaakan es secara cuma-cuma bagi setiap pedagang.

Sistem pemasaran dirancang secara digital melalui pelelangan secara online. Pembeli yang telah terdaftar dan menyerahkan sejumlah uang deposit untuk dapat mengikuti lelang tersebut. Sama halnya dengan di Indonesia, proses lelang dipandu oleh juru lelang, namun disini transaksi melalui aplikasi pada telepon gengam masing-masing dan nilai yang ditawar akan tertera di tevelisi monitor. Pemenang lelang adalah penawar tertinggi (terakhir).

Keseimbangan menjadi “roh” pengembangan pelabuhan perikanan dengan mengimplementasikan konsep blue fishing port yang menenekankan pentingnya perlindungan dan konservasi sumberdaya kelautan dan pesisir dan praktek-praktek yang bertanggungjawab dalam pengelolaan sumberdaya serta efesiensi penggunaan energi.

Pemandu Lelang Memimpin Proses Lelang Ikan Melalui Sistem Digital

Pasar Ikan Tradisional Tangier

Berada disebelah Kota Tua Medina terdapat Pasar Ikan untuk kebutuhan lokal. Bagunannya pasar tidaklah begitu luas, diperkirakan tidak lebih dari 500 m2, namun aktivitas jual beli cukup padat disini. Sebagian besar ikan ikan dipasok dari Tempat Pemasaran Ikan Higienis Pelabuhan Perikanan Tangier, hal ini dapat diketahui dari keranjang higienis yang diturunkan dari kendaraan supplier. Meskipun ikan yang dipasarkan mutunya terjaga dengan baik, namun kenyamanan pengunjung menjadi pekerjaan rumah pemerintah Moroko untuk membenahi pasar ikan ini. Mengingat letaknya berdekatan dengan pusat wisata dan berpotensi menjadi pusat kuliner seafood.

Aktivitas Pasar Ikan Tradisional Yang Berlokasi Berdekatan dengan Pusat Wisata Tangier, yakni Kota Tua Medina