Tulisan ini bukan tentang ulasan Midnight in Paris sebuah film komedi fantasi yang memenangi oscar tahun 2012 sebagai “ best original screenplay “.
Aku tidak akan menelusuri Rue Montagne Sainte-Genevieve dimana Gil menaiki taksi dan membawanya ke tahun 1920 an. Tidak juga ke Le Bristol, sebuah hotel mewah tempat dia bertemu dengan penulis, composer dan pelukis terkenal seperti Ernest Hemingway, Cole Porter dan Pablo Picasso “ yang dihadirkan dalam film Midnight in Paris.
Cukup mendatangi Menara Eiffel dan berdiri di lantai 3 dengan ketinggian 276 meter terbentang hamparan kota Paris.
Jam ditangan menunjukan pukul 10 malam. Udara malam yang dingin berhembus menusuk kulit tropis ini, namun tidak menyurutkan semangat mengabadikanya melalui kamera yang terkunci diatas tripod
Deretan lampu mercuri seolah sebagai garis penghubung antara banyak bangunan bersejarah di Paris. Lampu-lampur termaram tergantung disepanjang jalan utama, ditepi jembatan, bantaran sungai seine dan di banyak halaman gedung yang tidak tinggi.
Memang setelah banyak hancur pada perang dunia kedua, pemerintah dan masyarakat setempat memilih membangun kembali dengan mempertahankan arsitektur dan nilai sejarah yang melekat pada gedung tersebut.
Selain kota romantis, Paris dikenal juga sebagai kota cahaya (light of city). Ibu kota Perancis ini adalah kota pertama di Eropa yang menggunakan penerangan di jalan-jalan utama sejak tahun 1889. Lebih dari 1 abad reputasi itu belum tergantikan kota-kota besar lainnya di Eropa.
Palais de Chaillot
Pada sisi timur berdiri Palais de Chaillot yang dibangun tahun 1937 untuk pameran sedunia (l’exposition universel). Cahaya pada fasad gedung menghiasi bangunan yang terdiri dari dua pavilion dengan gaya neo-klasik.
Soroton cahaya tidak hanya menunjukan keindahan tetapi seolah mempertegas bahwa Palais de Chaillot adalah salah satu bangunan yang penting dikunjungi. Didekat bangunan ini terdapat museum nasional kemaritiman yang bernama Use'e National de la Marine, di dalamnya terdapat berbagai koleksi Raja Louis XV dan sejarah kelautan Perancis.
Sungai Seine
Pada sisi utara Menara Eiffel mengalir Sungai Seine yang membagi Paris menjadi bagian utara dan selatan. Ditengah sungai bus air bergerak diantara Jembatan Rouelle dengan Jembatan De Alma. Shutter speed lambat dikamera digunakan untuk memberikan “motion blur”. Sehingga cahaya seolah mewakili pergerakan bus air.
Pont de Bir Hakeim
Di sebelah selatan, tedapat Jembatan Pont de Bir Hakeim dibangun diatas Sungai Seine. Jembatan ini cukup unik, kontruksi tingkat dua yang dirancang untuk perlintasan kendaraan biasa dan kareta metro.