Bentuk pantai serta pengaruh hydro-oseanografi seperti gelombang, arus dan sedimentasi turut menentukan desain dan tata letak suatu pelabuhan. Bentang pesisir Indonesia yang beragam menjadikan bentuk setiap pelabuhan perikanan unik dan berbeda setiap daerah.
Perencanaan Pelabuhan Perikanan
Sebagian besar pelabuhan perikanan di selatan Jawa berhadapan dengan kerasnya hantaman gelombang Samudera Hindia. Untuk itu, beberapa pelabuhan dibangun didaerah terlindung seperti teluk atau disebalik pulau. Meskipun dibeberapa tempat, dibangun menghadap langsung ke Samudera Hindia, namun harus dilengkapi dengan pemecah gelombang atau breakwater. Pembangunan pemecah gelombang sebaik mungkin dihindari, karena membutuhkan biaya kontruksi yang mahal.
Sedangkan pelabuhan perikanan di utara Jawa, sebagian besar dibangun di muara dan alur sungai yang terlindung dari gangguan gelombang. Namun, pendangkalan kerap terjadi di pelabuhan-pelabuhan tersebut, akibat sedimentasi yang berasal dari pantai maupun dari sungai itu sendiri. Harusnya sedimentasi diminimalkan atau bahkan tidak ada sama sekali di pelabuhan. Karena biaya pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup, membutuhkan biaya yang cukup besar..
Sedangkan pelabuhan perikanan di utara Jawa, sebagian besar dibangun di muara dan alur sungai yang terlindung dari gangguan gelombang. Namun, pendangkalan kerap terjadi di pelabuhan-pelabuhan tersebut, akibat sedimentasi yang berasal dari pantai maupun dari sungai itu sendiri. Harusnya sedimentasi diminimalkan atau bahkan tidak ada sama sekali di pelabuhan. Karena biaya pengerukan untuk mendapatkan kedalaman yang cukup, membutuhkan biaya yang cukup besar..
Suatu pelabuhan idealnya harus memiliki perairan yang tenang untuk memudahkan kapal perikanan melakukan aktivitas bongkar hasil tangkapan dan memuat perbekalan untuk operasional selanjutnya. Disamping itu harus aman bagi kapal keluar-masuk dari pelabuhan .
Oleh karena itu, pelabuhan harus direncanakan sebaik mungkin dengan anggaran pembangunan yang efesien, tetapi kapal dapat beroperasional dengan mudah dan aman. Lokasi pelabuhan yang berada di perairan terlindung akan mengurangi biaya pembangunan, karena tidak memerlukan pemecah gelombang yang mahal..
Perairan Terlindung
Pelabuhan perikanan yang berada di daerah terlindung, biasanya perairannya tenang karena tidak ada gangguan gelombang serta tidak memerlukan pemecah gelombang. Contohnya adalah Pelabuhan Perikanan Pondok Dadap, pelabuhan ini berada di perairan yang tenang karena terlindung oleh Pulau Sempu. Disamping itu, tidak pernah terjadi sedimentasi karena pergerakan arus yang dinamis menuju Samudera Hindia.
Pelabuhan perikanan terlindung lainnya berada di alur atau muara sungai. Namun, pendangkalan menjadi masalah utama yang sering terjadi. Penyebab utamanya adalah sedimen yang berasal dari hulu sungai atau akibat dorongan gelombang yang masuk ke badan sungai. Contohnya adalah pelabuhan perikanan di utara Jawa yang sebagian besar dibangun di muara sungai. Untuk mencegah terjadi sedimentasi maka dibangun sepasang jetty dikedua sisi muara sungai yang menjorok ke laut. Tujuannya adalah untuk menahan sedimen dari arus aut sehingga muara sungai aman dari sedimen.
Laut Terbuka
Beberapa pelabuhan perikanan pesisir barat Sumatera, selatan Jawa dan utara Sulawesi langsung menghadap Samudera Hindia atau Samudera Pasifik. Permasalahan utama pelabuhan yang menghadap laut lepas adalah hataman gelombang yang cukup besar. Untuk itu, perlu dirancang agar kolam pelabuhan menjadi tenang dan terlindung dari gangguan gelombang. Hal ini bertujuan untuk memudahkan aktivitas kapal perikanan melakukan bongkar hasil tanggkapan dengan memuat perbekalan. .
Salah satu srateginya adalah membangun pemecah gelombang yang tidak menghadap ke arah gelombang datang, sehingga gelombang tidak lamngsung masuk ke kolam pelabuhan .
Perairan Teluk
Perairan teluk umumnya relatif tenang dibanding dengan laut terbuka. Namun saat terjadi pasang yang bersamaan gelombang datang dari arah tegak lurus , maka perairan di depan pelabuhan cukup berbahaya. Salah satunya adalah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Prigi Jawa Timur. Untuk mengurangi gangguan gelombang maka dibangun pemecah gelombang pada salah satu tebing. Mulut pemecah gelombang sengaja tidak menghadap ke arah gelombang datang, untuk menghindari gelombang yang langsung masuk ke kolam pelabuhan. Sedangkan pada sisi tebing lainnya diperuntuk untuk alur pelayaran, sehingga kapal keluar masuk pelabuhan dengan aman. .
Pembuatan Kolam Pelabuhan di Darat
Pelabuhan dibangun dengan melakukan pengerukan didarat untuk kolam pelabuhan. Untuk melindungi alur pelayaran dan perairan pelabuhan dari gangguan gelombang, dibuat pemecah gelombang. Pelabuhan tipe ini dipilih untuk mengurangi panjang pemecah gelombang yang sangat mahal, terutama di laut dengan gelombang besar. Namun perlu pengerukan lahan untuk kolam pelabuhan, contohnya adalah PPN Cirebon. .
[…] bahwa TPI adalah Tempat Pemasaran Ikan (TPI) yang merupakan salah satu fasilitas fungsional dari pelabuhan perikanan. Pemasaran ikan dapat dilakukan secara langsung atau melalui pelelangan. Jadi sebenarnya pelelangan […]
[…] dirancang agar kolam pelabuhan tenang dan terlindung dariĀ hataman gelombang dari Samudera Hindia. Kolam pelabuhan yang tenang […]
Comments are closed.