Subuh baru saja berlalu, jalanan Pelabuhanratu masih terlihat basah akibat hujan tadi malam. Belum banyak aktivitas penduduk di pagi ini, jalanan masih terlihat sepi.

Sesuai dengan rencana, pagi ini melihat aktivitas nelayan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Cisolok. Tempat ini merupakan sentra perikanan terbesar kedua setelah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhanratu, Sukabumi.

Berjarak sekitar 10 Km dari pusat Pelabuhanratu, PPI Cisolok dapat ditempuh sekitar 30 menit menyusuri lintas Selatan Jawa kearah Pantai Sawarna, Banten. Secara administasi PPI ini berada di Desa Pesisir Cikahuripan, yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan.

Sebagian besar pendudukan Desa Cikahuripan adalah nelayan yang mengatungkan pendapatan dengan hasil tangkapan di laut. Sekitar seperempatnya pendudukan Desa Cikahuripan adalah Rumah Tangga Miskin, yang pendapatannya per bulan dibawah garis kemikinan.  Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) garis kemikinan berkisar antara Rp.450 ribua an.

Nelayan Anco

Sesampai di PPI Cisolok, belum banyak aktivitas nelayan mendaratkan ikan. Biasanya aktivitas akan ramai setelah Jam 8 Pagi, satu persatu perahu nelayan akan masuk kedalam kolam PPI Cisolok.

Namun demikian, pada sisi pantai breakwater PPI Cisolok, telah ramai nelayan alat tangkap anco (lift net) yang berbentuk segiempat dengan diikat bambu pada ujunganya dan saling bersulang. Anco dioperasikan oleh satu dan dioperasikan dipantai perairan dangkal.

Puluhan nelayan berbaris menghadang ombak yang data menuju pantai. Ikan-ikan kecil  seperti teri dan udang rebon akan  terbawa arus pantai akan terperangkat di jaring anco.

Barisan Nelayan Anco

Alat Tangkap Anco sejenis Serok, penggunaannya menghadang gelombang

Alat Tangkap Anco terdiri dari silangan bambu sebagai pengait jaring

Aktivitas Nelayan Anco mulai Jam 6 pagi hingga 9 pagi.

Ikan kecil dan udang rebon, adalah hasil tangkapan alat tangkap Anco

Nelayan PPI Cisolok

Selain alat tankap Anco, nelayan Cisolok menggubaka alat tangap payang, pancing ukur dan rampus. Rata-rata ukuran kapal yang dimiliki adalah 15 GT dan motor tempel. Sedangkan jenis ikan yang ditangkap umumnya adalah ikan layur.

Ketergantungan dengan tengkulak telah menjadi permasalahan yang menahun di PPI Cisolok. Kebutuhan operasional nelayan seperti BBM dan perlengkapan perbekalan disediakan  oleh tengkulak, sebagai imbalanya nelayan harus menjual hasil tangkapannya. Sehingga harga ditentukan oleh tengkulak.

Tengkulak juga menciptakan sistem ketergantungan. Nelayan tidak dapat melunasi hutang, dari setiap hasil tangkapan dan mewajibkan nelayan untuk menabung. Besaran tabungan ditentukan pembeli dan diakumulasi setiap tahun, dan dilakukan perhitungan dengan mengurangi hutang. Pembagian tabungan biasanya pada 25 ramadhan, sebelum perayaan Idul Fitri.

Kapal di PPI Cisolok Umumnya adalah dibawah 15 GT dan Motor Tempel

Hasil tangkapan di tampung oleh tengkulak yang juga memberikan modal untuk operasional penangkapan ikan.

Sebagian besar nelayan di PPI Cisolok bergantung pada tengkulak.

Hasil tangkapan utama nelayan Cisolok adalah ikan kembung dan layur.

PPI Cisolok

PPI dirancang agar kolam pelabuhan tenang dan terlindung dari  hataman gelombang dari Samudera Hindia. Kolam pelabuhan yang tenang membuat pendaratan ikan dan perahu aman dari gangguan gelombang.

Kolam PPI Cisolok dirancang untuk menahan kerasnya gelombang Samudera Hindia

Breakwater berbentuk U di PPI Cisolok untuk meredam gelombang dari Samudera Hindia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here