Indonesia diberkahi keanekaragaman hayati tinggi, baik didarat, pesisir dan lautan. Di pesisir, sekitar 22 % mangrove dunia tumbuh disepanjang pantai dan muara sungai di Indonesia. Terdapat 38 spesies mangrove tumbuh di hutan mangrove Indonesia, jumlah tersebut setengah dari total spesies mangrove di dunia.
Jika ditambahan tumbuhan pendukung dan semak, setidaknya terdapat 60 spesies pohon, 20 jenis tumbuhan tambahan dan 2.000 biota berupa ikan, invertebrata dan tubuhan efifit (Barth, 1982).
Hutan mangrove memberikan manfaat yang luar biasa bagi kehidupan di wilayah pesisir. Secara biologis ataupun ekologis menyediakan makan dan menjadi daerah mencari makanan (feeding ground) bagi organisme didalamnya. Selain itu hutan mangrove juga menjadi tempat asuhan (nursery ground) dan tempat pemijahan (spawning ground) berbagai biota laut.
Secara ekonomi, hutan mangrove menghasilkan kayundan non kayu yang digunakan sebagai bahan kontruksi, kayu bakar dan bahan baku kertas dan bahan makanan, kerajinan, obat-obatan, pariwisata dan lain-lain. Bagi nelayan tradisional, hutan mangrove tempat menangkap udang atau kepiting bakau.
Hutan mangrove juga memiliki peran penting dalam melindungu pantai dari gelombang besar, angin kencan dan badai. Mangrove juga dapat melindungi pantai dari abrasi, menahan lumpur, mencegah terjadinya intrusi air laut dan memerangkap sedimen.