Pada akhir dekade 90 an, konversi hutan mangrove menjadi tambak udang secara masif telah memberikan dampak buruk bagi lingkungan dan kehidupan masyarakat Desa Padansari di Brebes Jawa Tengah. Imbas dampak jatuhnya harga udang saat itu, membuat petambak berhenti berusaha yang mengakibatkan ratusan tambak tidak terurus dan mengalami abrasi. Ombak degan cepat mengikis tambak dan daratan desa, sebagai akibat ketiadaan hutan mangrove yang merupakan pelindung alami pesisir desa.

Sadar akan musibah beruntun membuat sebagian penduduk memulai program reboisasi hutan mangrove. Bersamaan dengan penanaman bibit mangrove kegiatan peyadaranakan pentingnya hutan mangrove kepada masyarakat juga dilakukan. Sedang untuk memastikan hutan mangrove yang tersisa aman dari gangguan perambah hutan maka dibentuk Satuan Tugas Pengaman Hutan Mangrove.

Awalnya luas lahan yang ditanami mangrove hanya 1 ha dengan sekitar 15.000 bibit mangrove. Setelah berjalan lebih dari 20 tahun, luas hutan mangrove bertambah siginifikan, saat ini luasnya mencapai 280 ha dimana 15 ha dijadikan tempat wisata edukasi. Dukungan pemerintah dan lembaga dalam bentuk pelatihan, pedampingan serta sarana dan prasarana semakin memperkuat Desa Padansari sebagai tempót wisata berbasis lingkungan di Jawa Tengah.

Hutan Mangrove Pandansari, Brebes. Foto Drone. Setting Manual .ISO 100  f/5.6 160 sec

Hamparan Hutan Mangrove Pandansari Brebes. Foto Drone. Setting Manual .ISO 100 8.8 mm f/9 160 sec

Menara Pandang Hutan Mangrove Pandansari Brebes. Foto Drone. Setting Manual .ISO 100 8.8 mm f/9 160 sec

Ketebalan Hutan Mangrove Pandansari Brebes. Foto Drone. Setting Manual .ISO 100 8.8 mm f/9 160 sec