Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar wilayahnya merupakan lautan. Luasnya mencapai 6,4 juta km2 atau sekitar 75 % dari luas wilayah Indonesia yang mencapai 8,3 juta km2. Didalamnya terbentang sejumlah 16.671 pulau dengan garis pantai mencapai 108.000 km.
Potensi besar tersebut belum sepenuhnya dioptimalkan, pada tahun 2014 kontribusi ekonomi kelautan kita hanya 22 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, jumlah tersebut termasuk kecil jika dibanding dengan negara-negara yang potensi kelautan terbatas, seperti Thailand, Korea Selatan, Jepang, Maldives, Norwegia dan Islandia. Kontribusi ekonomi kelautan pada PDB masing-masing negara tersebut menyumbang lebih dari 30 % PDB Nasional.
Tentunya ini menjadi tantangan mengoptimal potensi kelautan untuk kesejahteraan bangsa. Dari 11 sektor kelautan, baru 3 sektor yang telah dikelola yakni penangkapan ikan, akuakultur dan industri pengolahan ikan. Sedang bioteknologi, pertambangan seperti garam, pariwisata bahari, transportasi laut, industri dan jasa maritim, coastal forestry, sumberdaya pulau-pulau kecil dan sumberdaya non kovesional belum dikelola optimal.
Dibalik kekayaan sumberdaya kelautan dan pesisir tersebut, terdapat potensi bencana alam diseluruh wilayah pesisir Indonesia. Kepulauan Indonesia termasuk kawasan yang paling rentan terjadi bencana karena letak geografisnya. Oleh karena pengelolaan secara berkelanjutan penting dalam pengeloaan sumberdaya pesisir dan lautan Indonesia.