Home Human Interest Ada “Rasa” di Setiap Keindahan Tenun Songket Siak

Ada “Rasa” di Setiap Keindahan Tenun Songket Siak

428
0

Keberadaan tenun songket merupakan bagian tidak terpisah dari perkembangan Melayu Siak, Riau. Tenun songket menjadi penanda srata sosial bagi bangsawan melayu siak, semakin halus tenunan dan rumit motifnya maka akan semakin tinggi pangkat dan kedudukan bangsawan tersebut dalam Kesultanan Siak.

Disamping itu, tenun songket juga menjadi penanda eratnya hubungan diantara kesultanan melayu di semenanjung Malaysia dengan Pantai Timur Sumatera. Pada awal abad ke 18 Sultan Sayid Ali meminta bantuan Sultan Trengganu untuk mengirimkan ahli tenun untuk mengajarkannya kepada pekerja di Kesultanan Siak .

Pembuatan tenun songket terus berevolusi sesuai dengan perkembangan zaman. Awalnya tenun songket dibuat dengan menggunakaj alat yang dinamakan tenun tumpu, namun karena tenun yang dihasilkan sedikit maka penenun beralih ke mesin klik atau alat tenun bukan mesin (ATMB).

Proses Menangani

Untuk menghasilkan tenun songket yang indah, membutuhkan ketekunan dan ketelitian serta sentuhan “rasa” setiap benang yang dijalin. Benang-benang disiapkan dengan hati-hati sebelum masuk pada tahap “menerau” yakni mengumpulkan untai benang dan menggulungnya pada seruas bambu.

Pada proses selanjutnya adalah “menagani” yakni  menggulung benang pada gulungan yang berada di ujung klik. Benang yang terentang disebut longsi atau longsen melalui sisir tenun pada pegangan utama tenun yang membentuk pola simetrius dan diisi oleh benang emas tambahan. Untuk menghasilan satu tenun sonket dengan ukuran 1 x 2 meter setidaknya membutuhkan waktu lebih kurang 1 minggu.