Bitung Tuna Canning

Dibanyak negara, sebagian konsumen telah “peduli” akan asal dan proses seafood yang mereka dikosumsi, serta dampaknya pada lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya. Kesadaran konsumen akan isu-isu keberlanjutan pada produk seafood meningkat dalam beberapa dekade terakhir serta posisi komsumen yang kuat (driven by demand) untuk memilih produk yang mereka dikosumsi. Hal inilah yang membuat banyak produsen seolah berlomba mengejar sertifikasi produk berbasis lingkungan (ecolabelling) untuk dapat diterima oleh pasar.

Salah satu sertifikasi yang dianggap sangat kredibel dan memiliki standar tinggi dan diterima pasar luas adalah Marine Steward Council (MSC) yang berbasis di SnowHill, London. Sertifikat MSC diprakarsai oleh Unilever dan WWF yang merupakan simbol kemitraan antara industri pangan dengan organisasi lingkungan dengan jaringan hampir diseluruh dunia..

MSC menempatkan standar keberlanjutan melalui sertifikasi yang dinilai oleh tim independent perwakilan dari NGO, perusahaan dan pihak industri terkait. Terdapat 3 (tiga) aspek yang dinilai yakni : tingkat keberlanjutan sumberdaya ikan, meminimalkan dampak lingkungan serta pengelolaan sumberdaya berkelanjutan berdasarkan peraturan perundang-undangan. MSC juga memberikan nilai tambah setiap industri yang peduli dan memiliki tanggungjawab terhadap dampak sosial yang ditimbulkan dari kegiatan penangkapan ikan.

Biaya yang dikeluarkan untuk mendapat Sertifikat MSC tidaklah murah, diperkirakan minimal 100.000 euro dengan proses hinga beberapa tahun sampai sertifikat terbit. Namun demikian, karena sudah menjadi tuntutan dan upaya memperluas pasar maka Sertifikat MSC seolah sudah menjadi kebutuhan produsen perikanan.

Sertifikat MSC diprakarsai oleh Unilever dan WWF yang merupakan simbol kemitraan antara industri pangan dengan organisasi lingkungan dengan jaringan hampir diseluruh dunia.